Minggu, 04 Maret 2012

Haters, Y U NO STFU

Baru-baru ini sya terlibat "twitwar" dengan salah satu mantan follower saya, sebenarnya saya belum pernah ketemu secara langsung dengan orang itu tetapi kebetulan dia adik salah satu teman saya.
Tanpa bermaksud curhat, saya hanya ingin menyampaikan versi dari saya tentang apa yang terjadi.
And the true story goes like this:

Suatu ketika saya men-tweet yang isinya kurang lebih menyindir seorang teman yang entah kenapa mendadak menjadi sombong dan tiba-tiba memutus tali silaturahmi begitu saja.
Entah apa maksudnya si adik teman saya ini - yang sama sekali tidak tau apa-apa, dan saya yakin tidak kenal dengan teman yang saya maksud - membalas tweet saya dengan hash tag #gagalPDKT. Sebenarnya si adik teman saya ini sudah sangat sering membalas atau me-mention saya dengan tweet becanda, yang kadang2 juga sudah keterlaluan, tapi so far saya masih cuek saja.Tapi kali ini, saya anggap si adik teman saya ini sudah kelewat batas. Kalau cuma sekedar minta kaos, minta tiket dan lain sebagainya sih tidak masalah, tapi jika sudah mulai mencampuri urusan pribadi saya, bitch please... Y U NO STFU?!?

Singkat kata, akhirnya saya unfollow si adik teman ini, and you know what? dia malah misuh-misuh tidak jelas. Well, thank you karena sudah menjuluki saya "anak gaul Jakarta" yes I am, so??? blahblahblah.... I don't give a damn.

Well, jika dibilang gila, saya juga bisa becanda gila-gilaan, tapi jika sudah menyangkut social media yang isinya bisa dibaca seluruh dunia, saya memilih untuk menggunakan hak posting status ataupun tweet yang umum-umum saja, use the social media wisely Terlebih lagi jika anda tidak terlalu kenal dengan follower anda. Tweet/statusmu, harimau-mu, suatu ketika apa yang kau tulis bisa jadi bumerang.

Ada satu kasus lagi, tapi yang ini tidak hanya berkaitan dengan saya tapi juga dengan seluruh, well, warga. Jadi si oknum ini, selalu mau tahu urusan orang dan selalu mengomentari orang. For example, jika saya menggunakan warna yang sedikit berbeda dari biasanya maka si oknum akan berkomentar, atau paling tidak bertanya ada apakah gerangan sehingga saya berganti warna. Annoying, though.
seringkali, jika ada yang datang telat dikit atau tidak masuk, maka dengan suara lantang dia membuat pengumuman tentang si anu yang-datang-telat atau si itu yang-tidak-masuk.
Mungkin si oknum merasa dia yang paling sempurna, karena dia cerdas, dan dia berpakaian sesuai dengan kaidah islam yang berlaku jadi mungkin dia merasa berhak untuk mendiskreditkan orang lain.

You have to walk in my shoes to get to really know who I am, stop judging me, stop stereotyping me. You don't know me, bitch please...who gives you the right to judge anyway.
And yeah, I'm too fabulous to deal with that crap, so I unfollow you. I have the right to choose whom I want to be with. So, Y U NO STFU....



 

1 komentar: